Sadar atau tidak sadar, setiap harinya jumlah sampah/limbah anorganik terus bertambah. Tentu saja, pertambahan ini berasal dari kebutuhan manusia atas bahan anorganik itu sendiri. Mulai dari kemasan, sedotan, alat dapur, mainan, dan banyak benda di sekitar Kita menggunakan bahan anorganik sebagai bahan pembuatannya. Nah! Dengan adanya produksi tersebut, tentunya dibutuhkan yang namanya penyeimbang, agar penumpukkan sampah anorganik tidak memberi dampak fatal bagi lingkungan hidup. Dan penyeimbang tersebut Kita kenal dengan istilah daur ulang.
Daur ulang menjadi sangat penting, ketika Kita berbicara mengenai sampah anorganik. Pasalnya, tanpa melibatkan proses daur ulang, sampah anorganik bisa tidak terurai selama puluhan tahun hingga ratusan tahun lamanya. Nah! Pada pembahasan Kali ini, Kita akan menambah wawasan pengetahuan Kita mengenai sampah anorganik. Mulai dari pengertiannya, ciri-cirinya, sampai contoh limbah organik di sekitar Kita. Seperti apa penjelasannya? Yok simak di bawah ini.
Pengertian Limbah Anorganik
Ada beberapa definisi atau pengertian dari limbah organik. Namun seluruh definisi tersebut mengarah pada satu kesimpulan, yaitu: Limbah organik adalah jenis/kategori sampah yang tidak dapat terurai secara alami dalam waktu yang singkat. Artinya, kemungkinan terurainya sampah jenis ini secara alami sangatlah kecil. Kalau pun bisa terurai, hal tersebut membutuhkan waktu puluhan, bahkan ratusan tahun lamanya. Hal ini berbeda dengan limbah organik, yang dapat terurai secara alami dalam waktu yang sangat singkat.
Sampai saat ini permasalahan limbah anorganik masih menjadi PR Kita bersama, bagaimana penggunaan limbah ini dapat Kita minimalisir. Sehingga, kelangsungan lingkungan hidup Kita menjadi lebih terjaga.
Ciri-Ciri Limbah Anorganik
Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa di sekitar Kita terdapat banyak sekali bahan anorganik yang digunakan sebagai bahan bakunya. Nah! Berikut di bawah ini adalah beberapa ciri dari sampah anorganik yang dapat Kita kenali.
1. Sulit terurai
Salah satu ciri khas dari sampah atau limbah anorganik adalah materialnya sulit terurai secara alami. Itu artinya limbah jenis ini membutuhkan waktu yang sangat lama agar bisa terurai. Sangking lamanya, sampah anorganik bisa bertahan hingga puluhan tahun.
2. Terbuat Dari Bahan Sintetis
Ciri lainnya dari sampah anorganik yaitu materialnya terbuat dari bahan sintetis. Sintetis sendiri adalah bahan yang terbuat dari pengolahan bahan lain, menjadi sebuah material yang tidak berasal dari hayati (makhluk hidup), contohnya seperti hewan dan tumbuhan).
3.Bisa Diolah Dengan Proses Daur Ulang
Di antara kekurangan atau sisi negatif sampah anorganik adalah tidak dapat terurai secara alami, sebagaimana sampah atau jenis limbah organik. Namun yang menarik dari jenis sampah ini adalah dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Tentu saja, dalam proses daur ulang ini dibutuhkan beberapa tahap agar bisa menghasilkan ulang produk baru yang siap pakai. Silahkan baca jenis jenis limbah yang dapay didaur ulang.
Jenis-Jenis Limbah Anorganik
Ditinjau secara karakteristiknya, sampah anorganik terbagi menjadi 2 jenis, antara lain:
1. Limbah Keras Anorganik
Sampah anorganik jenis ini mempunyai tekstur yanh keras dan sulit dihancurkan. Sifat keras pada limbah ini berasal dari kandungan yang terdapat di dalamnya. Limbah keras anorganik hanya bisa hancur dengan beberapa metode. Dan salah satu metode yang cocok dengan tekstur kerasnya adalah menggunakan sistem peleburan dengan suhu tinggi.
2. Limbah Lunak Anorganik
Kebalikan dari limbah keras anorganik. Jenis limbah lunak anorganik mempunyai tekstur lunak dan tentunya mudah dibentuk, bahkan tidak jarang berupa benda cair. Adapun salah satu contoh limbah lunak anorganik adalah meinyak jelantah, air sisa cucian, oli bekas, dan lainnya.
Contoh Sampah Anorganik
Untuk dapat lebih mengenal seperti apa jenis limbah/sampah anorganik, Kita sebutkan di bawah ini beberapa contoh limbah sampah anorganik.
1. Limbah Kaca
Salah satu contoh limbah yang bersifat anorganik adalah limbah kaca. Limbah kaca tidam dapat terurai secara alami, sehingga untuk “menguraikannya” Kita membutuhkan langkah daur ulang. Kaca dapat didaur ulang dengan proses peleburan.
2. Limbah Plastik
Tentu kebanyakan Kita sudah mengetahuinya bahwa sampah plastik merupakan jenis sampah anorganik. Sebab, jenis sampah ini tidam dapat terurai secara alami, dan membutuhkan penangan daur ulang, agar limbah jenis ini tidam merusak lingkungan hidup. Menariknya, bila Anda mempunyai limbah plastik dalam jumlah besar, Anda dapat menjualnya ke Kami dengan menghubungi Kontak Kami.
3. Limbah Logam
Termasuk di dalam jenis sampah anorganik adalah kategori logam. Seluruh jenis logam dapat termasuk ke dalam sampah anorganik. Untuk dapat memanfaatkannya ulang, Kita membutuhkan yang namanya sistem daur ulang. Dengan daur ulang (peleburan), logam ini nantinya dapat diolah ke dalam beberapa bentuk dan peralatan.
4. Limbah Baterai
Salah satu jenis limbah yang cukup berbahaya adalah limbah baterai. Pasalnya, banyak zat berbahaya yang terkandung di dalam baterai. Dan bila baterai ini dibuang sembarangan, maka sisa zat berbahaya pada baterai dapat merembes ke dalam tanah, dan merusak kualitas tanah, sekaligus mencemari lingkungan dan ekosistem makhluk hidup.
Mungkin sampai sini pembahasan Kita mengenai sampah/limbah anorganik. Baik itu pengertiannya, jenis, ciri dan contohnya. Semoga dapat bermanfaat dan membantu Anda memahami limbah/sampah anorganik.
Tempat Jual Limbah Plastik Surabaya, Jakarta, Kalimantan Timur dan Papua
Pemulunk.com menerima penjualan limbah plastik dalam jumlah besar. Kami mengelola handling rongsok di beberapa Kota di Indonesia, seperti: Surabaya, Jakarta, Kalimantan Timur dan Papua. Anda dapat menjual limbah/rongsok Anda ke Kami. Kami akan memberikan penawaran menarik bagi Anda. Selain limbah plastik, Kami juga menerima segala jenis kertas dan besi. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa hubungi kontak Kami atau datang ke Jalan Rungkut Barata 6 No. 52 Surabaya.